Selasa, 21 Oktober 2008

Barcode

Barcode

Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable) dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Barcode ditemukan oleh Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland. Pada awalnya, percobaan dilakukan dengan identifikasi menggunakan tinta yang dapat bercahaya di bawah sinar ultra violet. Namun akhirnya, eksperimen ini disempurnakan dengan ditemukannya barcode yang memadukan dua teknologi, kode morse dan soundtracks film.

Ada tiga tipe barcode, yaitu Linear Barcode, Stacked Barcode, dan 2D Barcode. Barcode yang umumnya digunakan adalah tipe Linear barcode yang berupa garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Di Indonesia sendiri, jenis Barcode yang sering digunakan adalah jenis EAN-13 dan merupakan salah satu jenis dari tipe linear barcode. Cara membaca Barcode jenis EAN-13 ini, yaitu :
# 3 digit awal merupakan kode negara
# 4 digit berikutnya merupakan manufacturer number
# 5 digit selanjutnya berupa kode produksi
# 1 digit terakhir merupakan cek digit dari 12 digit sebelumnya

Cek digit merupakan angka validasi untuk menentukan apakah BArcode tersebut sudah sesuai atau belum. Cara menghitung cek digit antara lain :
1. Tambahkan Semua Nilai yang berada pada posisi ganjil (digits 1, 3, 5, 7, 9 and 11)
2. Kalikan hasilnya dengan angka 3
3. Tambahkan Semua Nilai yang berada pada posisi genap (digits 2, 4, 6, 8 and 10)
4. Tambahkan hasil perhitungan ketiga dengan kedua
5. Untuk membuat “Check Digit”, tentukan angka yang dapat membuat hasil dari langkah ke 4 menjadi kelipatan 10

Tidak ada komentar: